Thursday, August 28, 2008

Membangun Jaringan

Orang - Orang Sukses Mencari dan Membangun Jaringan

Disampaikan oleh : Herlan Firmansyah

BISNIS = ILMU + NETWORKING + KOMUNITAS

Jaringan adalah sebuah kata kunci yang harus benar - benar dipahami oleh siapapun yang ingin sukses dalam hidup ini. Orang - orang sukses ternyata adalah mereka yang berhasil mencari dan membangun jaringan.

Membangun jaringan sama halnya dengan investasi, pada dasarnya, tujuan dari membentuk sebuah jaringan adalah untuk menjalin hubungan sebanyak mungkin dengan orang lain. Melalui jaringan tersebut kita bisa melakukan proses komunikasi termasuk saling bertukar informasi dan menerima nasehat sebanyak – banyaknya. Inilah yang membuat jaringan menjadi sebuah investasi. Jaringan merupakan sistem yang efisien untuk mencapai sasaran besar berupa kekuatan yang membawa kita pada kehidupan pribadi dan profesional yang lebih kaya dan penuh. Serta semangat memberi dan berbagi untuk mencapai tujuan hidup, kita perlu menyeimbangkan dan memadukan impian kita dengan banyak orang dan peluang di sekitar kita.

Kita memerlukan teman, relasi, kolega, mitra atau orang - orang yang dapat mendukung pengembangan kehidupan pribadi maupun profesional kita. Dapat dikatakan, kualitas kehidupan kita sangat ditentukan oleh kualitas jaringan (network) orang - orang dalam kehidupan kita. Sehingga sangatlah penting bagi siapapun yang ingin sukses untuk dapat memahami dan menguasai keterampilan mencari dan membangun jaringan. Sehingga tercapailah cita - cita dan tujuan hidup kita di dunia dan juga akhirat nanti.

Dalam banyak kasus, hidup kita ternyata lebih dimudahkan dengan adanya sistem jaringan, misalnya pada World Wide Web atau dikenal dengan Internet. Internet bekerja melalui sistem jaringan yang saling menghubungkan antar komputer diseluruh dunia. Komputer siapapun yang telah tersambung dengan jaringan ini, bisa saling berinteraksi. Mengirim surat, pemesanan dan pembayaran barang, akses informasi, dan lain sebagainnya. Internet sangat memungkinkan semakin banyak bisnis dan orang bekerja memanfaatkan kedahsyatannya.

Kita juga dimudahkan dengan adanya jaringan mesin faks, jaringan pengiriman barang, jaringan televisi, jaringan organisasi profesi atau bentuk - bentuk lainnya. Sebaliknya, terkadang kita direpotkan pula oleh adanya jaringan yang bercitra negatif, seperti jaringan teroris, jaringan mafia obat - obatan, dan lain sebagainnya. Jaringan ternyata dapat memudahkan dan di sisi lain dapat pula menyulitkan kehidupan kita. Charles - Albert Poissant dalam bukunya ' Rahasia Keberhasilan 10 Jutawan Terkemuka Dunia ' memberikan kesimpulan bahwa untuk menjadi seperti para jutawan terkemuka dalam buku karangannya tersebut, kita harus mengembangkan jaringan. Tiada lain, karena jaringan akan membantu kita menaiki jenjang sukses jauh lebih cepat dari yang pernah kita bayangkan.

Dalam khazanah islam, kita mengenal istilah silaturahmi untuk maksud yang sama. Secara estimologis, silaturahmi berarti menghubungkan kekerabatan dan persaudaraan atas dasar cinta dan kasih sayang, sekaligus menghilangkan segala kedengkian, kebencian dan permusuhan diantara sesama.

Silaturahmi pada akhirnya akan melahirkan kekuatan jaringan yang sangat dahsyat. Dengan kekuatan silaturahmilah sehingga tidak akan ada masalah, kecuali bisa dipecahkan. Tidak ada hal yang berat kecuali bisa diangkat. Dan Tidak ada jalan buntu kecuali bisa ditembus. Inilah esensi penting dari silaturahmi.

Silaturahmi semacam ini pulalah yang akan menyebabkan pintu rizki dibuka oleh Allah swt dan usia akan dipanjangkan- Nya. Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa yang mempunyai keinginan untuk diluaskan rizkinya yang diakhirkan ajalnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi ' ( HR Imam Bukhari dar Abu Hurairah ).

Kita bekerja keras mencari dan membangun jaringan berarti kita sedang mengembangkan silaturahmi. Silaturahmi melipatgandakan rizki sebagaimana halnya bisnis pemasaran jaringan yang mampu membuat pertumbuhan rizki kita menjadi sangat eksponensial dahsyatnya. Memadukan silaturahmi dalam kerangka bisnis berarti kita memadukan kebaikan - kebaikan diatasnya.

Menurut aa Gym, alat ukur keuntungan dalam berbisnis itu ada 5. Pertama, keuntungan amal sholeh. Kedua, keuntungan membangun nama baik. Ketiga, keuntungan menambah ilmu, pengalaman dan wawasan. Keempat, keuntungan membangun relasi atau silaturahmi. Kelima, keuntungan yang tidak sekedar mendapatkan manfaat bagi diri sendiri, melainkan bagi banyak orang dan memuaskan orang lain.

Silaturahmi, dalam bisnis network markting dianjurkan dari orang - orang terdekat dahulu, seperti anggota keluarga dan sahabat. Kepada merekalah, kunjungan dilakukan untuk memperkenalkan bisnis tersebut. Lalu, dilanjutkan dalam aspek yang lebih luas, tetangga, relasi, maupun kenalan - kenalan baru.

Karena itu, esensi silaturahmi disamping bertemu secara fisik sambil bersalam - salaman atau mungkin dengan berangkulan, juga berusaha menebarkan kebahagiaan dengan berbagai ilmu, pengalaman dan rizki atas dasar ke ikhlasan dan cinta yang keluar dari dalam lubuk hati yang paling dalam. Disinilah Islam mengajarkan umatnya untuk mencari dan membangun jaringan dalam bentuk silaturahmi.

Dalam kontek organisasi, organisasi tempat kita beraktivitas bisa dijadikan sebagai fasilitas atau media membangun jaringan ke dalam dan keluar, ke dalam dalam artian memperkuat hubungan emosional dengan setiap perangkat organissi yang ada serta mengembangkannya menjadi suatu aktiviats yang bisa memberikan benefit dan profit bagi diri kita dan orang lain, kalau dalam kerangka KOPMA sasarannya adalah sesama pengurus, pengawas, staf ahli, karyawan dan anggota. Sedangkan ke luar dalam arti mencari dan mengembangkan komunikasi dengan setiap stakeholder oragnisasi kita, dalam kerangka KOPMA banyak stakeholder yang bisa kita manfaatkan jaringannya seperti Mitra Bisnis, Pemerintah (ex.Dinas Koperasi), KOPMA rekanan, organisasi Koperasi dan gerakan koperasi (ex.DEKOPIN, FKKM, KOPINDO, ASBIKOM, BKPK,LAPENKOP,JUK dll), NGO seperti KADIN dsb, benefit dari para stakeholder tersebut akan kita dapatkan ketika kita dalam organisasi dan manakala kita keluar dari organisasi.

Bagi mahasiswa yang cerdas, organisasi kemahasiswaan, termasuk KOPMA, akan menjadi media yang bisa memberikan Added Velue dalam peningkatan kapasitas dirinya ketika keluar dari kampus, status mahasiswa harus menjadi MODAL (faktor Produksi) untuk membangun kapasitas diri, jaringan adalah salah satu hal yang sangat berharga yang akan kita dapatkan dan akan menjadi oportunity Cost bagi mahasiswa manapun yang tidak mengenal Organisasi (termasuk KOPMA).

No comments: