Monday, August 25, 2008

TIK

Melek Internet sebagai Instrumen CTL

Oleh: Herlan Firmansyah,S.Pd

(Guru Ekonomi dan Komputer MAN Cianjur)

Salah satu kompetensi pembelajaran yang harus di kuasi oleh guru abad sekarang adalah Contextual Teaching and Learning (CTL), CTL pun menjadi variabel terikat dari konsep KTSP yang kini menjadi trand baru dalam pengembangan kurikulum persekolahan. Namun sayangnya, konsep CTL masih asing bagi sebahagian besar guru, siapa yang salah? Apakah sosialisasi yang kurang greget? Atau gurunya yang kurang getol dalam meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dirinya? Padahal KTSP dan CTL menjadi dua sisi mata uang yang tidak bisa di dikotomikan.

Apa dan bagaimana sesungguhnya CTL itu? CTL merupakan suatu konsep pembelajaran yang membantu guru menghubungkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia serta memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Adapun karakteristik pembelajaran yang berbasis CTL adalah kerjasama, saling menunjang, menyenangkan, tidak membosankan, belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi, menggunakan berbagai sumber, siswa aktif, sharing dengan teman, siswa kritis, guru kreatif, dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor, serta laporan kepada orang tua bukan hanya raport, tetapi hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa dll.

Lantas, apa hubungan antara CTL dengan melek internet? Sebagaimana kita maphumi bahwa sekarang ini kita sedang memasuki era cyberspace. Cyberspace merupakan istilah untuk menggambarkan jangkauan jaringan internet, dunia yang penuh informasi dan kemudahan dalam berkomunikasi. Cyberspace merupakan dunia maya, dunia internet atau virtual. Kata ini dipopulerkan oleh William Gibson dalam nobel fantasinya yang berjudul Neoromancer (1984) untuk menerangkan dunia komputer dan masyarakat di sekitarnya. Cyberspace merupakan istilah yang banyak digunakan orang untuk mengungkapkan sesuatu yang berhubungan dengan internet. Adapun era cyberspace yaitu era dimana dunia maya menjadi bagian dari gaya hidup. Dengan kata lain, Internet (International Networking) menjadi kebutuhan primer bagi siapapun yang ingin berjalan di barisan terdepan dalam percaturan global yang terjadi, sudah barang tentu hal ini pun berlaku bagi dunia pendidikan.

Guru sebagai pihak yang berdiri dalam garda terdepan, mutlak harus memperhatikan dan memiliki kemampuan untuk mengakses perkembangan yang terjadi. Jika tidak! proses pembelajaran yang ia laksanakan hanya akan menjadi angin lalu yang tak berbekas, bahan ajar yang disampaikannya pun hanya menjadi barang basi yang kadaluarsa. Efeknya, siswa akan acuh tak acuh karena proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah tidak ada relevansinya dengan trand global yang ia hadapi.

Guru abad sekarang harus melek dengan teknologi intertnet sehingga bahan ajar yang disampaikan selalu up to date dan tidak membuat peserta didiknya kuper atau bahkan bersifat acuh tak acuh dengan bahan ajar yang disampaikan. Internet pun sesungguhnya sangat membantu sebagai sumber bahan ajar bagi guru dan siswa, Internet bak sebuah perpustakaan raksasa yang bisa memberikan samudera pengetahuan yang luas. Bahan ajar dari semua mata pelajaran dapat di dukung dengan bahan-bahan dari internet yang sangat kaya dan relevan dengan perkembangan pengetahuan terkini..

Untuk memperoleh banyak bahan ajar tidak diperlukan tumpukan buku atau ruangan besar yang menyusun banyak buku, melainkan cukup satu computer yang dapat digunakan untuk mengakases banyak hal. Namun sebagai sebuah produk teknologi yang bersifat netral, unsur negative dan postitif pun tak tersaring dalam Internet sehingga guru pun dalam hal ini harus bertindak sebagai kompas yang mengarahkan siswa dalam melakukan pilihannya. Pertanyaanya, bagaimana mungkin guru dapat mengarahkan muatan yang terdapat dalam internet kalau gurunya sendiri gagap terhadap teknologi yang satu ini?

Bagaimana melek internet ini bisa terjadi? Yang pertama harus digenjot kompetensinya adalah guru. Pihak yang memberdayakan guru perlu melakukan up grading teknologi computer dan internet bagi semua guru. Para guru harus pandai dalam komputer dan pengoperasian internet sehingga proses pembelajaran lebih efektif, proses komunikasi pun tak terbatas di pertemuan formal di sekolah, melainkan dapat memanfaatkan teknologi e-mail dan chatting. Selain itu, guru pun lebih tertib dalam menyiapkan kelengkapan administrasi pembelajaran dan lebih cepat dalam mengakses setiap perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebijakan yang terjadi dilingkungan dunia pendidikan

Selain para guru harus mumpuni dalam komputer dan internet, infrastruktur pendukung komputer dan internet di sekolah pun harus memadai, ketersediaan lab internet, ruangan guru dan kelas yang dilengkapi dengan teknologi hot spot menjadi instrument pendukung yang perlu diupayakan jika civitas akademika di lingkungan sekolah ingin melek dengan perkembangan yang terjadi dan proses PBM berlandaskan kepada konsep CTL.

No comments: